Selasa, 17 Mei 2011

Cerita Dewasa At Geulis.tk

Guru Private Matematika 1
tante ginta adalah guru privatku untuk mata pelajaran matematika,, umurnya sekitar 30 tahun. Posturnya tidak terlalu tinggi, terbilang subur, namun tetap saja guru privatku menarik mata, karena bodinya masih berbentuk, ada lekukan-lekukan yang memukau mata. Tante ginta sendiri tidak lulus sma karena keburu hamil ketika masih di kelas 3 sma, makanya dia menjadi guru private untuk menunjang kkrbutuhan hidup dari suaminya yang berpenghasilan paspasan. Dengan ijazah smp ia sadar tidak laku mencari pekerjan yang layak, beruntunglah dia pandai matematika. Sehingga ia lebih memilih jadi guru privat anak sd atau smp.

Aku dodo masih duduk di kelas dua smp. Boleh di kata, aku bego soal matematika. Makanya aku di sediakan les private sama nyokap.

Dua bulan aku cukup bersemangat di ajarin tante ginta. Tiap malan selasa dan malam jumat tante ginta datang ke rumah. Waktunya jam 7 malam sampe jam 9 malam. Tempatnya: di kamarku. Karena aku nggak mau belajar di liatin bokap nyokap.

Toketnya yang besar sering membuatku mataku sering mencuri pandang. Betisnya yang inda jika pakai rok sangat menawan di lihat. Obrolannya yang menyenangkan mengakrabkanku dengannya.

Suatu hari bokap nyokap dan adik pergi ke rumah saudara untuk acara hajatan. Aku nunggu rumah dan belajar dari guru privtaku tante ginta. Tapi hari ini tidak di kamar, tapi di ruang tengah.

Baru setengah jam bu ginta mengajariku, aku minta udahan. “udah aja yah tante, aku capek”
“loh kok, baru aja mulai kok capek”
“mumpung ga ada mama, boleh kan aku males-malesan”
“jangan gitu dong do, ntar kalo gak bisa juga matematika, tante merasa bersalah sama mama kamu”
“sekali aja tan”
Tante ginta bingung. Sejenak dia merenung. “ayo belajar lagi do, tante gak enak, ntar ketahuan, udah di bayar nggak mau ngajarin kamu”
“percuma deh tan, aku lagi males” aku bertahan “gini aja deh, tante tetap aja disini sampai jam sembilan, supaya kalau papa sama mama pulang dikiranya aku tetap belajar”

Tante ginta menyerah. Dia menuruti permintaanku. Akhirnya kami ngobrol aja kesana kemari. Di sofa sambil nonton tv. Nungguin jam sembilan, saat jadwal les habis.
“gimana rasanya kamu mau punya adik lagi?”tanya tante ginta, yang rupanya dia udah tahu kalau nyokapku lagi hamil tiga bulan
“kalau adik masih kecil sih enak, lucu. Tapi kalau udah gede malah berantem terus kaya sekarang” kataku, aku punya adik kelas 6 sd.
”tante sendiri masih pengen punya anak lagi?”
“nggak ah, dua aja udah cukup”
“kalau pengen gak punya anak lagi, maen nya harus pakai kondom ya tan?” aku bertanya polos.
tante ginta tertawa
“kenapa tante ketawa?”
“kamu lucu banget….” tante ginta terus ketawa
“bener kan tante?”
“ya gak mesti pake kondom, kan ada alat kontrasepsi yang lain” tante ginta menjelaskan tentang macam-macan alat kontrasepsi.
Aku manggut-manggut paham.
“udah ah. Ngomongin yang lain aja”
Aku terus mencecar pertanyaan tentang seks kepada tante ginta. Dengan agak berat tante ginta menjawab pertanyaanku. Makanya aku tambah akrab dengannya.

Hari demi hari terus berlalu, aku semakin dekat dengan tante ginta, tak terasa, sudah lima bulan lebih aku mendapat pelajaran private dari guru tante ginta. Hingga pada suatu hari jadwal private yang seharunya pada jumat malam dirubah pada sabtu sore.; perubahan itu atas permintaan nyokap untuk menghindari aku kelayaban di malam minggu, pasalnya bonyok dan adikku pergi ke rumah nenek, aku di suruh jaga rumah dengan pengawasan bu guru ginta sambil belajar. Dan pada saatnya aku mogok belajar.
“paling empat kali lagi tante ngasih les kamu, kamu mogok lagi”
“tapi kan sekarang udah banyak ngerti, makasih ya tante, aku sekarang udah banyak ngerti matematika” secara repleks aku rebahkan tubuhku kepangkuan tante ginta, seperti yang mulai sering ku lakukan. Damai tenang dan hangat.
Cukup lama aku ngorbrol di pangkuan tante ginta, sampai akhirnya Bagai petir di siang bolong, tangan tante ginta mengelus kontolku. Aku kaget menatap matanya.
“tante sering lihat burung kamu bangun setiap dekat tante” penyataan itu meluncur dalam balutan senyum. Jari-jari lembut tante ginta melepas resleting celanaku.
“tante…..”
“kepada sayang…”
“aku malu… tan”
Tante ginta mengankat kepalaku. Dia bangkit dari sopa dan melepas kaos yang ia kenakan. menyusul kemudian celana panjang dan bh. Sensaional, surprise, dan entah kata apa lagi yang tepat untuk menggambarkan kejadian tak terduga itu.
Mataku melongo tak berkedip. Dan ketika tante ginta meraih tangan mengajaku ke kamar, aku mengikuti.
Di kamar, pakaianku di lucutinya satu persatu hingga aku polos.
“mau tante ajarin sayang” bisik tante di telingaku
Aku mengganguk. Wajah tante ginta mengendus leher dan dan wajahku, tangan kanannya mengelus kontolku mesra. Tangan kirinya mimbimbingku untuk meremas toketnya. Ogghhhhh……………….ogg…….
Aku di dudukan di atas kasur. Sementara tante girang jongkok di lantai tengah mengisap kontolku.
“tante…..ogh….aghhh….oghh…. tante…” kontolku berkedut di jilatin tante ginta.
“nikatin do, nikmatin sayang….”
“ogghhhh…………….aghhhh………agh…………”
“tante….tante…..oghhh…….oghhhh……….”crot…crot.crot….berulang ulang sperma ku muncrat di mulut tante ginta. Tante ginta menyadarai mulutnya di banjiri lahar panas. Ia tak lagi mengisapku, mulutnya hanya mangap dan menempelkan kontolku di bibirnya . Apa lacur, semprotanku terlampau keras hingga tak semuanya masuk ke mulut dan sebagian bertebaran di wajahnya.
Ogh…..aghhhhh…..oghh…….aku senang sekali menuntaskan libido.
“enak do?” tante ginta tersenyum
“iya tante..tapi..tapi itu banyak di wajah tante….”aku menunjun sperma yang sedikit menempel di pipi ,hidung dan jidatnya.
.tante ginta menyeka wajahnya dengan tisu yang di basahi. “sekarang. gantian yah don”
posisi berganti. Tante ginta merebahkan badannya di pinggir kasur dan aku jongkok di lantai. Tante ginta memintaku untuk membuka celana dalam menjilati memeknya. okh…baru kali ini aku melihat memek wanita dewasa. indahnya memek dahsyat……
Oghhh….oghhhh………….agh……………..oghhh……….tante ginta merintih, suaranya merdu, kepalanya berdlinjang ke kiri dan kanan. tanganya bergerak sesuka hati, kadang memegang kepalaku, dan kadang meremas toketnya sendiri, aku sendiri, lagi asik membuka lebar lebar memeknya dengan kedua tanganku dan menjilati dengan ganas
Oghh……………agh…………..ogh………….agh………………..
Tante ginta bangkit. Ia menarik ku ke atas kasur. Aku ciuminya bertubi-tubi.dan ketika ia sadar kontolku sudah berdiri tegak. Tante ginta memasukan kontolku ke memeknya. aghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh………………………..lolongan panjang tante ginta berbarengan dengan masuknya seluruh kontolku bles…..blessss……tante ginta begerak turun naik. Agghhhhhhhhh …………kini aku sadar, nikmatnya ngentot memek,,,memek seorang wanita setengah baya, guru privatku.

Oghhhh…..aghhhhhhh……
Ayo don……ayo……
Oghhhhhhhhhhhh………ogh….;;;;;;;;;;;;;
“tante….tante………..aku mau……………lagi……….mau…………” kembali kontolku merasa akan nyembur……………..
“ayo ngga papa……oghh…….oghhh…………..”
“tante…..eeeee” crot….crot…..crot………………..
“aghhhh………egggggghhhhhhhhhhhhhh…………….egggghhhhhhhhhhhhh………….awwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww”
Sekelurnya spermaku, tante ginta juga klimak. Tante ginta ternyata bisa membarengi puncak permainan.

Aku senang, tante ginta tersenyum. Pengalaman yang pertama yang sangat berkesan.


Bersambung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar