Selasa, 17 Mei 2011

Cerita Dewasa At Geulis.tk

Guru Private Matematika 2
Seminggu setelah kejadianku ngentot dengan tante ginta, atau tepatnya pertemuan kedua terakhir masa les privatku habis, tante ginta tak bisa datang. Jam 6 sore Dia telepon, katanya sakit.
Aduh, gawat, padahal hari ini kunantikan untuk dapat bercinta dengannya, atau paling tidak dapat meremas toketnya, atau mengelus paha mulus tante ginta.

Dengan alasan aku punya PR yang tidak bisa kuselesaikan, aku minta izin ke nyokap untuk ke rumah tante ginta. Nyokap melarang jika alasannya itu, tapi kalau niatnya untuk menjenguk aku di izinkan. Peduli amat pikirku dengan pemutaran makna nyokap itu.

Sampai di rumahnya aku hanya menemui tante ginta dan anaknya yang masih empat tahun, suami dan anak pertamanya sedang pergi entah kemana.

“sakit apa tante?”
“Cuma demam do, semalam tante gak bisa tidur, badan lemes” jawab tante ginta sambil tiduran di kasur lipat yang di gelar di depan tv. Anaknya lari kesana kemari sambil mencandai kami.

Tante ginta memintaku memijat kepala, pundak dan lengannya. Dengan senang hati itu kulakukan. Meski sebenarnya aku agak takut kalau suaminya datang. Tapi itu kutepis. Dasar kontol udah kenal memek, langsung aja bangun. Mataku nanar melihat tubuh tante ginta tergolek dengan balutan daster di hadapanku.
“kamu kenapa do?”
“maksud tante?”
“hehehe….”tante ginta tertawa “ mata mu itu loh”
“maksud tante apa, aku ga ngerti”
“tapi tante ngerti apa yang di otak mu hehe…” sekali lagi tante tertawa “tante senang bisa ketawa hari ini, dari kemarin tante gak bisa ketawa……”
“ah tante bisa aja………..”
“sini tante bisikin”
Aku merunduk dan mendekatkan kupingku pada wajahnya
“mau di salurin ga?”
Aku diam tak menjawab. Malu rasanya. Tapi mau sih. Masalahnya apakah ini aman?. Ada bocah kecil yang masih melek. Belum lagi kalau suaminya datang. Bisa berabe.
“maya, ayo bobo….sayang…..udah malam….”tante ginta meminta anaknya untuk tidur. Dengan sedikit paksaan, tante ginta kini sedang ngelonin anaknya dengan posisi menyamping. Aku sendiri duduk dibelakangnya sambil terus memijit pundak tante ginta. Karena gairahku udah membara, pijitanku pun gak karuan, bokong nungging tante ginta ku remas-remas. Sambil mataku celingukan ke arah anaknya yang sedang di tidurkan atau ke pintu depan.
Tante ginta tak menolak ketika sedikit demi sedikit posisi celana dalamnya ku acak-acak .“tan”
“ belum do. sebentar lagi”
Tante ginta ternyata orang sangat pengetian. Dia membalikan badannya ketika dirasa anaknya sudah tidur. Ia tarik tanganku untuk menyatukan tubuh kami dalam pelukan “entot lah tante sayang, tante pengen di bawah,” suara lembut menyisir teligaku. Tante ginta memintaku untuk tidak melepas semua celaku, cukup kancing dan resleting saja, sementara tante ginta sudah melepas celana dalamnya, dan di letakan di bawah kasur lipat.
Dengan celana yang hanya melorot membuat aku agak susah memasukan kontol ke memeknya. dan ketika kontolku berhasl masuk, hanya tiga menit aku sudah orgasme.oghhh…..oggghhh….ku tahan eranganku. Untunglah,tante ginta sangat pandai, sehingga, sebelum kontolku lemas total, ia bisa juga mencapai klimaks. Ternyata ngentot di campur rasa ketakutan, sangat nikmat meski hanya berlangsung sesaat.

Jam sembilan, suami tante ginta belum juga datang. Aku pun beranjak pamit pulang. Tante ginta bangun dari rebahannya untuk mengantarkanku. Sebelum pintu depan di buka, tante ginta memeluk dan menciumki kemudian berbisik “makasih do, udah nengokin, tante seneng kamu datang”
“makasih juga tan uda ngasih ini…” tangaku meraba memeknya.
“kalau yang itu gak usah bilang makasih, tante juga puas di kasih kamu, sakit tante jadi baikan” tante ginta tersenyum “peluk tante yang kenceng sayang..”
Aku memeluk tante erat-erat, kontolku ngaceng lagi.
“ini apa do bangun lagi” tante melenguh
Aku tidak berkata-kata lagi, ketika tante membuka kancing celana dan resletingku., aku di dudukannya di lantai dekat pintu. Setelah tante ginta tengak-tengok keluar rumah dari kaca ia membuka celana dalamnya sendiri.
“ini bonus buat kamu do”
Dengan hanya pemanasan sekitar satu menit, kontolku kembali masuk memek tante ginta. Gerakan tante ginta turun naik, aku dengan leluasa dapat meremas toket dan bokong.

Tante ginta memang luar biasa. Dia menservice dengan liar di lantai. Spermaku muncrat lagi di memeknya, untuk kemudian mengalir kembali keluar dan menempel sebagian di celanaku.
Makasih tante ginta, guru privateku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar